Embun-embun pun tercemari
Tinta sang penulis naskah negeri
Kala guratannya memenuhi lembaran-lembaran daun lontar
Menghitamkan cakrawala
Mensunyika gemericik air sungai yang mengalir di tengah savanna
Embun-embun dibelai lembut
Di kemas menjadi sebotol arak
Di tampung dalam keranjang anyaman bamboo
Dialirkan ke dalam gelas piala
Lalu diuapkan dilingkaran hari
Embun-embunpun berceceran
Tersapu angin hari-hari
Bergulir jatuh
Terlindas derap langkah kuda pasukan pemburu
Terberai
Tertimpa piring nasi kompeni
Akankah….
Embun itu sempat terserap oleh daun-daun
Mengalir menghangatkan nafasnya
Sampai vonis waktu tiba
ON LEAF
Dew-dew was tainted
Ink country's screenwriter
meet palmyra leaf sheets
Blacken the horizon
gurgling river that flows in the middle of savanna
Dew-dew gently caressed
In the boxed into a bottle of wine
In accommodating the woven bamboo baskets
Poured into a glass trophy
Then evaporated day
Dew-dropping
Wind swept days
Scrolling down
Troops crushed horse hunter pace
VOC crushed rice plate
Will ....
Dew had a chance to be absorbed by the leaves
Flowing warm winded
Until the arrival time of verdict
Sabtu, 02 Januari 2010
pada bunga...
Melihat kabut dan cahaya bergelut
Di tengah kepingan asa
Setengah lunglai
Di pinggiran malam
Bergetarlah sang kalbu
Menjerit tak bersuara
Mendendangkan suatu kerinduan
Pada telaga di atas bukit
Pegunungan
Persawahan
Dan rumah kecil pada kakinya
Daladm penerangan lentera
Pada bunga
ingatkah
masihkah
(sampit, 20.08.98)
Langganan:
Postingan (Atom)