Sabtu, 02 Januari 2010

pada daun...

Embun-embun pun tercemari
Tinta sang penulis naskah negeri
Kala guratannya memenuhi lembaran-lembaran daun lontar
Menghitamkan cakrawala
Mensunyika gemericik air sungai yang mengalir di tengah savanna

Embun-embun dibelai lembut
Di kemas menjadi sebotol arak
Di tampung dalam keranjang anyaman bamboo
Dialirkan ke dalam gelas piala
Lalu diuapkan dilingkaran hari

Embun-embunpun berceceran
Tersapu angin hari-hari
Bergulir jatuh
Terlindas derap langkah kuda pasukan pemburu
Terberai
Tertimpa piring nasi kompeni

Akankah….
Embun itu sempat terserap oleh daun-daun
Mengalir menghangatkan nafasnya
Sampai vonis waktu tiba

ON LEAF


Dew-dew was tainted
Ink country's screenwriter
meet palmyra leaf sheets
Blacken the horizon
gurgling river that flows in the middle of savanna

Dew-dew gently caressed
In the boxed into a bottle of wine
In accommodating the woven bamboo baskets
Poured into a glass trophy
Then evaporated day

Dew-dropping
Wind swept days
Scrolling down
Troops crushed horse hunter pace
VOC crushed rice plate

Will ....
Dew had a chance to be absorbed by the leaves
Flowing warm winded
Until the arrival time of verdict

pada bunga...


Terbelalak matanya
Melihat kabut dan cahaya bergelut
Di tengah kepingan asa
Setengah lunglai
Di pinggiran malam
Bergetarlah sang kalbu
Menjerit tak bersuara
Mendendangkan suatu kerinduan
Pada telaga di atas bukit
Pegunungan
Persawahan
Dan rumah kecil pada kakinya
Daladm penerangan lentera
Pada bunga
ingatkah
masihkah
(sampit, 20.08.98)